Akhlak Rasulullah saw adalah Al-Qur’an.
Beliau saw ridho dengan keridhoaan Tuhannya dan marah dengan kemarahan
Tuhannya. Rasulullah saw tidak pernah marah karena hawa nafsunya dan dendam,
akan tetapi Beliau marah jika ada yang meremehkan hak-hak Allah swt. Dan jika
Beliau memilih diantara dua pilihan maka Beliau saw memilih yang paling mudah
diantara keduanya, selama hal tersebut bukan dosa.
Rasulullah
saw amat sangat tawadhu’ merendah dihadapan Allah swt, seperti menambal baju
dan sandalnya sendiri, memeras susu, menjahit baju yang robek, memenuhi
undangan orang yang mengundangnya baik orang kaya maupun orang miskin, kecil
ataupun besar. Rasulullah saw adalah insan yang paling berani, paling dermawan,
penyantun, paling fasih lisannya dan paling sempurna akalnya, paling banyak
ilmunya, paling lembut adabnya, paling jujur perkataannya, paling setia
perlindungan dan janjinya, paling pengasih dan rahmat. Allah memilihnya sebagai
Nabi dan RosulNya, Allah telah memberikan telaga Haudh dan kedudukan yang
terpuji (Al-Maqom Al-Mahmud) secara khusus padanya, Allah menjadikan Beliau saw
pemimpin para Rosul dan penutup para Nabi, Allah mengutusnya sebagai rahmat
bagi seluruh alam semesta.
Al-Imam
Al-‘Arif Billah Al-Habib ‘Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsyi berkata:
“Demikian luhur akhlak Rasulullah saw,
sehingga terasa sempit kitab-kitab besar untuk merangkumnya. Sebab Beliau
sebaik-baik manusia dalam keindahan akhlak ataupun bentuk tubuhnya. Selalu
terdepan dalam berbuat kebajikan, lembut hatinya, luas kasih sayangnya terutama
bagi kaum beriman semuanya. Teramat baik, teramat penyantun. Tiada berucap
sesuatu melainkan berisi kebaikan. Sederhana peringainya, singkat dan padat
kalimat yang diucapkannya. Bila si miskin memanggilnya, Beliau saw tanggap
memenuhinya segera. Beliau saw bagai ayah yang penuh kasih sayang, untuk si
yatim piatu dan janda yang lemah. Rendah hatinya namun amat kuat wibawanya,
membuat orang paling kuatpun gemetaran berhadapan dengannya. Tiap jalan yang
dilalui ataupun rumah yang dikunjungi menjadi semerbak harum baunya. Sebutan
tentang pribadinya, mewangikan majlis dan pertemuan. Tiada banding dalam fisik
dan perilakunya, karena mendapatkan kekhususan termulia. Maka tiada satupun
peringai manusia terpuji melainkan pasti bersumber dari dirinya, insan terbaik
diantara mereka semuanya”.
0 komentar:
Post a Comment